Ini proyek yang bener-bener dikerjakan bertahap, disela-sela padatnya dead line yang mengejarku…
Pertama baca e-mail tantangan KBB ini, yang terbayang adalah detail pengerjaan yang ribet. Betapa tidak untuk menghasilkan Mud Cake Cookies Sandwiches ini, dibutuhkan tiga tahap pembuatan. Chocolate cookies, mud cake, dan chocolate ganache. Mud cake yang dipotong dengan cutter yang sama yang dipakai dalam membuat Chocolate Cookies, kemudian diapit oleh dua keping Chocolate Cookies yang telah dioles Chocolate ganache untuk menempelkannya. Ck ck ck, ribet deh kayaknya, dan pikiran ini sempat membuat ciut nyaliku…
Sudah kepalang basah, aku bukan seorang yang mudah menyerah ^_^ walaupun ku akui bahwa aku adalah orang yang mudah panik 😀
The show must go on…
Seperti yang tantangan pertama KBB, dengan White Bread-nya, maka aku mulai membuat cookies ini, saat the trios udah tidur. Saat aku siap dengan semua bahan, entah aku berhalusinasi atau bagaimana, aku tak menemukan cara membuat cookies baik di resep yang kudapat lewat inboxku, atau di blog KBB sendiri.. padahal rasanya aku sudah membacanya *tapi lupa jeh step by stepnya*
Akhirnya, aku nekad memakai step by step cara membuat cookies, seperti jika aku membuat fancy cookies dengan royal icing.
Butter aku aduk begitu saja dengan sendok sayur hingga lembut, tanpa usaha untuk membuatnya mengembang sama sekali.
Dari pengalaman, jika over beating dengan butter atau margarine, maka udara yang terperangkap masuk dalam adonan menjadi cukup banyak. Akibatnya, jika cookies dioven, udara yang terperangkap dalam butter yang sudah bercampur dengan adonan cookies lainnya akan mengalami pemuaian, seperti sifat gas pada umumnya jika dipanaskan.
Semakin banyak udara yang terperangkap dalam adonan, semakin besar volume udara yang memuai dan mendorong cookies untuk ‘mekar’ atau bahasa kerennya mbeleber ^_^
Selain itu, aku mengurangi jumlah takaran brown sugar menjadi 300 gr saja untuk satu resep.
Memanfaatkan brown sugar sachet dari nongkrong di JCo Dunought – beli 5 minuman panas dapat 15 sachet brown sugar yang utuh kagak dipakai gara-gara menurut kami minumannya dah muanissssss buangeeetttt. Akhirnya 15 sachet brown sugar masuk tas dengan sukses *dasar emak-emak irit tukang nyimpen barang aneh-aneh :p*
Rupanya nasib sang brown sugar untuk diperbudak menjadi Choco Cookies KBB 🙂 kekurangannya ditambah gula palem (ini yang banyak di pasaran) hiks…
Mud Cake Cookies Sandwiches
Source: The AWW: Cupcakes, Cheesecakes, Cookies. 2008
Makes 24 Mud Cake Cookies Sandwiches
Chocolate Cookies
250g butter, softened
330g firmly packed brown sugar
2 eggs
450g plain flour
75g self-raising flour
50g cocoa powder
2 Tbs cocoa powder, extra
Beat butter, sugar and eggs in small bowl with electric mixer until combined. Transfer mixture to large bowl; stir in sifted flours and cocoa, in two batches. Knead dough on floured surface until smooth; divide in half, roll each portion between sheets of baking paper until 5mm thick. cover; refrigerate 30 minutes.
Preheat the oven to 180C/160C fan-forced. Grease oven trays; line with baking paper.
Using 6.5mm round cutter, cut 48 rounds from dough. Place about 3cm apart on oven trays. Bake about 12 minutes. Cool on wire racks.
Dan pada prakteknya aku mengistirahatkan adonan cookies dalam kulkas dalam kondisi adonan ada pada wadah stainless ditutup plastic wrap.. , tidak seperti di aturan yang menyimpan di kulkas dalam kondisi sudah di gilas. Bukannya aku sengaja berbeda dari urutan step yang disarankan, tapi ya karena aku seolah malam itu beranggapan bahwa bagian cookies gak ada step cara membuat dalam resep yang diberikan :p
Karena nyusun gak rapi aku butuh 3 loyang untuk menyelesaikan seluruh adonan.. Dengan ketebalan cookies yang aku atur secara “flinstone” dengan 2 tumpuk potongan memanjang tripleks sisa proyek membuat pembatas di teras di kiri kanan wax paper yg kupakai untuk menggilas (lihat gambar 1, 2, 3 di bawah ini ) , maka aku kurleb dapat 56 pcs cookies.
Waktu panggang yang aku kerjakankan ternyata lebih dari 12 menit, entah berapa lama aku gak tahu, soalnya aku sudah set timer, tapi setiap aku menengok oven untuk mencek cookies yg harum itu, aku sudah mendapati timmer di oven sudah menunjukkan 00:00 whew entah aku kok gak denger deringnya sama sekali – kurasa aku udah tertidur dan have no clue for how long.. :p
Dan gilanya lagi, hal serupa terjadi pada batch ke dua dan tiga… xixixixi… Ngantuk berattttt…
Aku akhirnya pergi tidur setelah cookies dingin dan masuk ke toples siap untuk di proses lebih lanjut, entah kapan whewww ngantuknyaaaaaaa…..
Esoknya, ternyata itu cookies gak kesentuh… arghhhh
Baru esoknya lagi aku menyempatkan diri untuk memuat Mud Cakenya beserta ganache…
Chocolate Mud Cake
150g butter, chopped
100g dark eating chocolate, chopped coarsely
220g caster sugar
125ml water
2 Tbs coffee liqueur
150 gr plain flour
2 tbs cocoa powder
2 egg yolks
Preheat oven to 170C/150C fan-forced. Grease two 20cm x 30cm lamington pans; line with a strip of baking paper, extending paper 2cm above edges of pans
Combine butter, chocolate, sugar the water and liqueur in small saucepan. Stir over low heat until smooth. Place mixture in medium bowl; cool 10 minutes. Whisk in sifted flour and cocoa, then egg yolks. Divide mixture among pans. Bake about 25 minutes. Cool cake in pans. Using 6.5cm round cutter, cut 12 rounds from each cake.
Kali ini ilmu per’sisa‘an yang ada di lemari dapur membuatku memutuskan menggunakan Dark Cooking Chocolate Compound plus satu kemasan kecil coklat couveture sample *entah merk apa* hiks yang kudapat pas belanja di Arvian Surabaya – wadow…! Dan aku gak pakai Coffee liquer 😀
Aku sempet nge-per waktu adonan ini aku bagi di 2 loyang, jadinya tipis buanget sampai harus ditarik kesana kemari si adonan agar memenuhi bidang loyang …
Setengah panggang aku sempat memeriksa apakah adonan set.. mengingat super tipis dan waktu yang diberikan di resep cukup mengherankan … Ternyata 15 menit masih sangat basah buat adonan Mud Cake ini. Maka aku biarkan saja hingga 25 menit.
Saat matang, permukaan mud cake seperti ada crust macam brownies, dan begonya, aku gak melebihkan kertas roti di dalam loyang, jadi sisi dinding ada yang lengket dan mengering… Saat aku mencoba untuk melepaskan adonan dari loyang, saking tipis, lengket dan keringnya, aku sukses membuat onar dengan patahnya adonan di pojok kira-kira seluas 2 cookies cutter diameter 6 cm untuk beraksi.. Whew… Lesson learn, akhirnya di loyang kedua, aku langsung menancapkan cookie cuttrku tanpa mencoba melepaskan lembaran mud cake utuh di cutting board. Setelah terpotong berbentuk lingkaran, aku pakai spatula untuk slide potongan bundar mud cakes.. Aman!
Chocolate Ganache
80ml cream
200g dark eating chocolate, chopped coarselyBring cream to a boil in small
saucepan; remove from heat. Add chocolate; stir until smooth.
Refrigerate until spreadable..
Spread ganache onto underside of cookies; sandwich a mud cake round between two cookies.
using heart template, dust cookies with extra cocoa.
Kembali aku main korek-korek isi lemari dapur, dan mendapatkan milk choco couveture.. Fresh cream lagi gak ada di kulkas, tapi ada whipping cream powder di lemari.. hiyaaa kita mainkan seadanya yah… ^_^ Dan, mempertimbangkan bahwa aku gak pakai fresh cream, maka dengan sesat aku main aduk aduk ala mbak Rina Rinso di NCC (thanks tips membuat ganache dari whipped cream bubuknya ya mbak 🙂 ) aku sekalian mencoba. Tapi kok padat yah ??
It turn out aku memakai perbandingan 1:3:3 untuk whipped cream bubuk, susu UHT, Milk Chocolate Couveture.. Hiyaaa gak nurut resep *bandel* pokoknya goalnya “spreadable” siippp laaaaa…. Dengan memakai alufoil yang kuguntinga heart shape, serta saringan teh .. maka terciptalah choco dust dengan heart shape ta daaaaa!
Foto ini blajar bener-bener gak jelas, perasaan udah nungging sana sini, sampai dibawa kemana-mana (antar ruang di dalam dan luar rumah) penasaran dengan natural light dst dst,
tapi fotonya biasa-biasa saja settt dahhh geraaaaammmmmmm!!
Ayo dong ajarin aku!!!!!
Ini tingkahku lainnya ngider bawa sang model :p
Indoor … lampu rumah yg nempel di plafon rumah ajah
Gak asyik yah… gak jelas maunya apa hahahahahaha…!
Sebelum aku akhiri laporan puanjang ini, ijinkan aku share varian mud cake cookies sandwiches yang aku ganti ganachenya jadi strawberry ganache…
It’s gonna be February in 2 days, Feb is about pink, heart and chocolate 🙂
Aku memakai Chocolate Compound yang sudah berwarna dan berasa strawberry yang kebetulan ada di dapurku.
Nekat ngasih ganachenya agak tebelan, napsu supaya klo difoto klihatan 😀
Dan inilah hasilnya *mencoba dengan niatttt* di teras kali ini huahahaha…
Bayangin dah betapa ‘umek’nya aku dengan Mud Cake Cookies Sandwiches ini
Psttt lihat tuh bunga kamboja, dapat ngembat rumah kosong depan 😀
Pakai acara loncat-loncat soalnya tinggi..hihihi… Wes jian tingkahku nyelesaikan tantangan KBB#15 ini bener bener all out *halah* walo hasilnya cuman begini 😀
Dan terakhir inilah foto yang aku ambil outdoor again, dengan berbekal muke tembok sama tetangga kanan kiri :-)) This one is my fav, dari ribuan foto yang aku ambil *halah hiperbola abes*
Jika aku hentikan pengambilan foto bukan karena aku dah puas dengan hasilnya, tapi lebih karena energiku dah habis buat mondar mandir dan waktu yang tersisa buat laporan dah semakin menipis… 😦
Dan, untunglah… aku berhasil mendapatkan tanda lulus Tantangan KBB #15, alhamdulillah… 🙂
wadoowww…Photonya keren2 semua.. * drowling mode *
makasih ya udah mampir ketempatku..
Halah, fotonya situ mah kelasnya jauh diatas punya ku.. dari sudut mana ajah masih bagus punya Susy deh! Swear!
Thanks for visiting 🙂
kalo mud cake mah pernah makan, tapi kalo cookies… lihat di sini aja hehehe. gak mungkin toh, aku jilat2 monitorku 😉
yaiyayaiii ya kira-kira begitulah ngunyah cookies bareng mud cake plus ganache.. nyoklat banget…
Bikinlah… 1/5 resep xixixixixi…
Rasanya mirip mirip gudeg 😀 manis … wkwkwkwkwk… coklat kok gudeg…
whuaahh… kerreennn…
baru sempet blogwalking niih, ternyata disini ada yang aduhaii. Nice pic mba, sy suka banget sama foto ke-2 dari terakhir 🙂
Makasih, salam kenal… barusan pas add di FB dah blogwalking ke sono, tapi lom meninggalkan jejak 😦 Baru tahu klo sesama KBBers 🙂 Fotonya Sofie malah kueren-kueren, baru kusadari dari artikel mbak Arfi yg terakhir klo most of my pics are flat dari segi lighting.. phff… pantesan … ! Klo dah ngikut SLF jelas fotografer senior neh 🙂 Makasih ya apresiasinya sama blog dan foto disini 🙂
wahhh.. photonya buat speachless.. ( photo yg di nampan pake taburan love pink..fav. banget!!! )
Makasih ya udah mampir ke tempatku.. sayangnya aku masih belum punya courage & energi tinggi spt yg kamu punya untuk buat step by stepnya..:)
Makasih Susy 🙂 Ini lagi baca-baca teori dan mencoba praktek…
Klo step by step itu memang keharusan dari KBB untuk posting lengkap dengan step by step tantangan yg diberikan. Coba yg ada step by step di blogku khan saat mengerjakan tantangan dari KBB saja hiks 🙂 Saling silaturahmi kita 🙂
wadoow Mbak banyak kali step2 nyaa.. kl dibuat algoritma pasti puanjaaang banget… pas di run gk nge-hank nih pcnya ;)) (saluuuut banget Mbak)
wkwkwkwk sakau :p